Teknik Pengumpulan Data, Kuntungan & kekurangan

Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.

Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data

1. INTERVIEW (WAWANCARA) 
    Dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon

Wawancara terstruktur menggunakan instrumen. Contoh:
1. Bagaimanakah tanggapan Bapak/Ibu terhadap model mobil merk Honda?
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak Bagus
d. Sangat Tidak Bagus

2.Bagaimanakah kualitas mesinnya? 
a. Sangat bagus
b. Bagus
c. Tidak Bagus
d. Sangat Tidak Bagus

LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH

Langkah – Langkah Metode Ilmiah :

  • Menyusun Rumusan Masalah
  • Menyusun Kerangka Teori
  • Merumuskan Teori
  • Melakukan Eksperimen
  • Mengolah dan Menganalisis Data
  • Menarik Kesimpulan
  • Mempublikasikan Hasil




MENYUSUN RUMUSAN MASALAH
Hal-hal yang harus diperhatikan:
  • Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih.
  • Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.
  • Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.



MENYUSUN KERANGKA TEORI 

Mengumpulkan keterangan-keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data-data fakta di lapangan.
Dari keterangan-keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.


PENARIKAN HIPOTESIS

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap orang berhak menyusun Hipotesis.



PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan dalam penarikan kesimpulan.

Pengujian hipotesis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.





PENARIKAN KESIMPULAN

Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima.

Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi petrsyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji kebanarannya.


METODE ILMIAH DAN KRITERIANYA

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

Kriteria Metode Ilmiah
agar suatu metode yang digunakan dalam suatu penelitian disebut metode ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria antara lain :

  • Berdasarkan Fakta
  • Keterangan yang diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan maupun yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.

  • Bebas dari Prasangka
  • Mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif.

  • Menggunakan Prinsip Analisa
  • Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam.

  • Menggunakan Hipotesa
  • Peneliti dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.

  • Menggunakan Ukuran Obyektif
  • Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa, mengira-ngira atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif.

  • Menggunakan Teknik Kuantifikasi
  • Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai¬nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating.